Selasa, 14 Oktober 2014

Potensi sumber daya di Lampung dan kearifan lokal



Potensi sumber daya alam di Lampung dan kearifan lokal, lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar pada sektor pertanian baik perkebunan, petanian, tanaman pangan, peternakan, dn kehutanan.

Mengpa perlu di kembangkan?
Sebesar apa aset yang akan didapatkan?
Seperti apa kearifan lokal di Lampung?

Kita akan membahas 3 masalah tersebut secara bertahap, di mulai dengan mengetahui  “sumber daya alam yang dimiliki”. Lampung memiliki sumber daya alam yang cukup besar, subsektor tanaman pangan meliputi: padi, jagung, ubi kayu, pisang, jeruk, nanas, dan rambutan, subsektor perkebunan adalah kopi, kelapa, tebu, karet, dan lada, untuk subsektor peternakan, komoditas unggulan adalah kambing dan unggas (pedaging atau petelur), serta subsektor perikanan laut dan ikan air tawar.

Pembahasan yang ke-2 “aset sumber daya di Lampung”. Pertanian merupakan basis kekuatan ekonomi Lampung, menurut data dari Badan Pusat Setatistik (BPS) pada tahun 2005 menunjukkan share sektor pertanian dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk Provinsi Lampung mencapai 37%, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebesar 15% PDB (produk domestik bruto). Bahkan catatan nilai eksport Lampung pada tahun 2012 mencapai 234,7 juta dolar AS dan mengalami kenaikan pada tahun 2013 yakni sebesar 55,7 juta dolar AS. Ini merupakan salah satu penyebab perlunya kita mengembangkan sumberdaya yang ada secara optimal.
Pembahasan terakhir tentang “kearifan lokal Lampung” Dalam konteks Lampung, salah satu kekuatan kearifan lokal yang berurat-akar di wilayah ini adalah “multikulturalisme” yang sejatinya merupakan kekuatan dasar bertumbuhkembangnya nasionalisme Indonesia. Tampilnya para pemimpin bervisi kuat, yang secara sadar mengambil tanggung jawab untuk mentransformasikan nilai-nilai kearifan lokal ke area regulasi dan praksis pembangunan ekonomi, pada akhirnya memberi manfaat berganda yang memuliakan kemanusiaan; masyarakat dapat mengecapi kesejahteraan ekonomi di tengah harmoni sosial yang kokoh. Mengutip Larry Diamond, terbentuknya perilaku dan sikap kolektif, baik di tingkat elite maupun massa, selalu mencakup dan bertolak dari metode dan prinsip demokrasi. Alhasil, agar demokrasi benar-benar terkonsolodasi, Diamond menganjurkan agar para elite, organisasi, dan massa, semuanya harus percaya sistem politik demokrasi layak untuk dipatuhi dan dipertahankan secara normatif maupun perilaku.Artinya, industrialisasi dan demokrasi (terlebih demokrasi ekonomi) dapat bertumbuh kokoh secara bersamaan di Lampung, apabila beralaskan pada kearifan lokal di tengah-tengah masyarakat Lampung sendiri, yang berciri dan berkarakter multikulturalisme. Dengan demikian, pertumbuhan dan dinamika industrialisasi akan bergerak seiring-sejalan.

3 komentar:

  1. Artikelnya bagus dan isinya singkat serta dapat dipahami dengan mudah. Semoga Lampung terus berkembang dalam sektor pertanian dan lahan pertanian disana tidak tergantikan oleh pabrik pabrik industri yang dapat merusak lingkungan itu sendiri.

    BalasHapus
  2. Artikel yang bagus, semangat terus untuk kita Pertanian.. Terimakasih

    BalasHapus
  3. isinya sudah cukup bagus..
    penulisan d tingkatkan lagi yaa

    cemunguuut eaaaak

    BalasHapus